Rabu, 10 Desember 2008

Motivasi Belajar dan LKS

MOTIVASI DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN


  1. Standar kompetensi : Mengenal cara memelihara lingkungan agar tetap sehat.

  2. Kompetensi dasar :

    • Menceriterakan perlu merawat tanaman

    • Hewan pelihara dan lingkungan sekitar

  3. Metode :

    • Ceramah

    • Diskusi

    • Tanya jawab

    • Demonstrasi

    • Penugasan

  4. Kegiatan awal :


      1. Apersepsi : Merupakan suatu kegiatan yang berupa pertanyaan- pertanyaan yang terkait dengan materi yang akan diajarakan. Misalnya:


  • Siapa yang pernah melihat binatang sapi?

  • Tanaman apa saja yang ada di sekitar lingkungan rumah kamu?

      1. Motivasi : Kegiatan ini tida jauh bedanya dengan kegiatan apersepsi. Bentuk kegiatan ini bertujuan untuk mengarahkan perhatian siswa pada materi yang akan dipelajari.

      2. Penyampaian dari tujuan pembelajaran atau topic.

Bentuk dari motivasi yang dilakukan oleh guru harus sesuai dengan materi yang akan di pelajari oleh siswa, sehingga dapat mendorong atau membangkitkan minat siswa untuk belajar lebih aktif dan tidak jenuh ketika mendengar atau menerima pelajaran dari guru disaat proses belajar mengajar berlangsung.

Ada beberapa cara motivasi yang ditempuh atau dibuat oleh guru untuk mendorong minat belajar siswanya pada saat menerima pelajaran, misalnya; menyanyikan lagu, membacakan puisi, dan membacakan cerita atau dongeng.

Adapun beberapa motivasi yang dilakukan oleh guru yang berkaitan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar di atas, diantaranya dapat dilihat beberapa contaoh di bawah ini yang berkaitan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar, yaitu:

  1. Contoh motivasi dalam bentuk lagu: “Lihat Kebunku”.

  2. Contoh motivasi dalam bentuk puisi: “Buah Tomat”.

  3. Contoh motivasi dalam bentuk cerita: “Kuda dan Rusa”.



OLEH : RIKARDUS P. BANI



LEMBAR KERJA SISWA


(LKS)



Satuan Pendidikan : Sekolahah Dasar (SD)

Mata Pelajaran : IPA

Pokok Bahasan : Energi

Sub Pokok Bahasan : Menyajikan/ membuat suatu pengantar arus karya/model yang menggunakan energi listrik




      1. Masalah

Mengapa manusia membutuhkan energi dalam kehidupannya sehari-hari? Mengapa demikian?


      1. Alat dan Bahan

        • Balon lampu senter

        • Kabel/kertas perak

        • Batrei


      1. Langkah-langkah Dalam Melakukan Percobaan

        • Siapkan 1 (satu) buah bola lampu senter

        • Siapkan 1 (satu) buah kabel

        • Siapkan 1 (satu) buah batrei

        • Sambungkan/lilitkan bola lampu dengan kabel yang telah disediakan

        • Pasangkan bola lampu yang telah dililit dengan kabel pada ke dua kutup batrei, yaitu kutup positif dan kutup negatif

        • Amatilah apa yang terjadi dengan bola lampu tersebut jika:

          • Bola lampu di taruh pada kutup posif?

          • Bola lampu di taruh pada kutup negatif?

          • Bola lampu di taruh pada samping batrei?


      1. Data Pengamatan


No

Alat/jenis bahan

Bahan yang bisa menghantar arus

Bahan yang tidak bisa menghantar arus



Tembaga/besi

Plastik






      1. Analisis Data

        • Bahan seperti apakah yang bisa mengantar arus listrik?

        • Bahan seperti apakah yang tidak bisa menghantar arus listrik?


      1. Simpulan

Berdasarkan dari analisis data yang kamu amati di atas, maka dapat menimbulkan beberapa pertanyaan ,yaitu:

  1. Bahan manakah yang bisa menghantar arus listrik?

  2. Bahan manakah yang tidak bisa menghantar arus listrik?

  3. Apa pengaruh energi terhadap manusia?


      1. Perluasan

Energi apakah yang digunakan oleh manusia, jika malam tiba? Mengapa demikian?






IPA sebagai produk

OLEH: RIKARDUS PAIRE BANI

NIM:061 644 021


HAKEKAT IPA


  1. IPA Sebagai Produk

Ipa sebagai produk adalah ilmu yang mempelajari tentang penelitian yang bersifat nya yang berdasarkan fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip dan teori yang ada di IPA.

        1. Fakta dalam IPA

Fakta dalam IPA yaitu suatu peryataan tentang benda yang berdasarkan kebenaran atau peristiwa yang benar-benar terjadi, dan sudah dikonfirmasikan serta mendapatkan data yang secara objektif.

        1. Konsep dalam IPA

Konsep adalah suatu ide atau rencana yang mempersatukan fakta-fakta yang ada pada IPA.

        1. Prisip dalam IPA

Prinsip dalam IPA adalah generalisasi dalam hubungan antara konsep-konsep yang ada dalam IPA.

        1. Teori ilmiah

Teori ilmiah merupakan kejadian-kejadian yang lebih luas berdasarkan fakta, konsep, dan prinsip.


  1. IPA Sebagai Proses

IPA sebagai proses yaitu untuk memahami begaimana mengumpulkan data yang berdasarkan fakta, dan bagaimana menggabungkan data yang berdasarkan keterampilan proses, pengamatan, dan penarikan kesimpulan yang ada pada IPA.

  1. Konsep Hakekat IPA Sebagai Pamukan Sikap Ilmiah

Yang dimaksud konsep hakekat IPA sebagai pemupukan sikap ilmiah yaitu untuik mengetahui dan mengembangkan sikap seorang anak yang mencakup beberapa sikap ilmiah yang sesuai dengan tahap perkembangan koognitifnya.


PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES


Pendekatan keterampilan proses dapat diartikan sebagai wawasan atau urutan pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual, social, dan fisik yang bersuber dari kemampuan yang mendasar pada prinsip yang telah ada dalam diri siswa. Aspek-aspek yang ada dalam keterampilan proses IPA, yaitu:

  1. Mengamati atau mengobservasi

  2. Keterampilan mengklasifikasi

  3. Keterampilan memprediksi

  4. Keterampilan variable

  5. Keterampilan merencanakan dan melaksanakan penelitian eksperimen

  6. Keterampilan menyimpulkan

  7. Keterampilan mengaplikasikan

  8. Keterampilan menkomunikasikan


TEORI KONSTRUKTIVISME


  1. Pengertian Konstuktivisme

pengertian konstuktivisme berdasarkan apa yang saya pahami konstruktivisme yaitu suatu proses pemahaman yang bersifat membangun, membina, dan memperbaiki dalam struktur koognitif seorang anak berdasarkan pengalaman.

  1. Ciri-ciri Kontruktivisme

Ciri-ciri konstruktivisme yang saya pahami yaitu:

  1. Pengetahuan dikembangkan secara aktif pada diri siswa dan tidak pasif dari lingkungan sekitar.

  2. Membina pengetahuan siswa berdasarkan dari pengalaman masing-masing dan pengetahuan yang sudah ada dari diri siswa itu sendiri.

  3. Setiap siswa mempunyai peran dalam menentukan apa yang akan dipelajari oleh mereka sendiri.

  1. Macam-macam Konstruktivisme

        1. Konstruktivisme radikat

Konstruktivisme radikat yaitu suatu yang mengesampingkan hubungan pengetahuan dan kenyataan sebagai criteria kebenaran, serta pengaturan atau organisasi dari suatu objek yang dibentuk seseorang.

        1. Realisme hipotesis

Memandang pengetahuan sebagai suatu hipotesis dari suatu kenyataan dan sedang berkembang menuju pengetahuan yang dekat dengan pengetahuan yang realitis, berdasarkan pengamatan yang salah menafsirkan sesuatu sebelum kita mengetahui yang sebenarnya.

        1. Konstruktivisme yang biasa

Memandang bahwa pengetahuan sebagai suatu gambaran yang dibentuk berdasarkan dari kenyataan suatu objek.

  1. Prinsip Dasar Konstruktivisme Dalam Praktik Pembelajaran

Prinsip dasar konstruktivisme dalam praktik pembelajaran, yaitu:

        1. Konstruktivisme lebih mengutamakan pembelajaran pengetahuan yang dikembangkan oleh siswa sendiri berdasarkan pengelaman dari hasil pembelajaran.

        2. Memberikan siswa untuk mendapatkan kesempatan yang seluas-luasnya untuk menemukan dan menerapkan idenya sendiri.

        3. Guru memberikan suatu kebebasan kepada siswa untuk menerapkan strateginyadalam belajar.

        4. Melalui pengelaman seorang siswa dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang ia miliki.


PENGERTIAN SAINS, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT


  1. Pengertian Sains

Sains adalah aktivitas pemecahan masalah yang dilakukan oleh manusia yang memotivasikan rasa ingin tahu tentang dunia sekitar mereka dan memepunyai keinginan untuk memahami alam, serta keinginan untuk memperdaya, mengelolah, menggunakan alam dalam rangka memperluas keinginan dan kebutuhannya.

  1. Teknologi

Teknologi merupakan suatu konsep yang luas dan mempunyai dari suatu aspek, serta pembangunan dengan menggunakan alat-alat, mesin, serta bahan yang canggih untuk menyelesaikan masalah manusia.

  1. Masyarakat

Masyarakat suatu rangkaian yang hidup dalam suatu lingkungan dan memiliki hubungan dengan orang lain. Dan dalam pemmbelajaran IPA, masyarakat mempunyai peran penting serta tajuk utama dalam penyelidikan sains kemasyaratan.



HUBUNGAN ANTARA SAINS, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT



  1. Sains dan Teknologi

Sains dan teknologi merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dimana sains merupakan suatu pengetahuan yang didapat dengan cara sistematis tentang perilaku dari segala fenomena yang ada di bumi ini. Sedangkan teknologi merupakan suatu konsep yang luas dan memiliki lebih dari satu aspek, dimana aspek tersebut saling berkaitan dengan beberapa aspek yaitu aspek pembangunan dan penggunaan alat-alat, bahan, proses dan ekonomi.


  1. Teknologi dan Masyarakat

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan teknologi sangat berpengaruh terhadap masyarakat. Pengaruh teknologi terhadap masyarakat antara lain ada yang berdampak positif dan ada juga yang berdampak negatif.

  1. Sains dan Masyarakat

Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman, sains merupakan kaitan yang sangat erat dengan masyarakat (siswa dalam proses pembelajaran IPA di SD), baik dalam kehidupan sehari-hari, serta memiliki keterampilan tentang alam di sekitarnya untuk mengembangkan pengetahuan tentang proses, dan mampu menerapkan berbagai konsep tentang IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam yang ada di sekitarnya.


MENGEMAS SAINS, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT DALAM PENGAJARAN SEKOLAH


Sains, teknologi, dan masyarakat merupakan suatu keuthan yang tidak dapat dipisahkan. Dari salah satunya yaitu untuk dapat menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas. Jadi guru dalam pengajaran dapat menggunakan dari beberapa metode ini. Pendekatan paling penting yang sesuai dengan pembelajaran yaitu pendekatan IPTEK. IPTEK adalah pendekatan sain teknologi dan masyarakat (STM).pendekatan ini dapat digolongkan menjadi dua konteks, yaitu:

  1. Interaksi sehari-hari dengan dunia sekitarnya

  2. Melibatkan cakupan yang lebih luas antara sains melalui teknologi terhadap masyarakatdengan tijuan ini pengajaran sains bergerak keluar dari sekedar pengajaran sains di kelas.


TEORI PERKEMBANGAN KOOGNITIF ANAK MENURUT JEAN PIAGET DAN PENERAPANNYA DALAM PENGAJARAN IPA DI SD



  1. Teori Jean Piaget Mengenai Perkembangan Koognitif

Pada proses dan perkembangaan belajar dianak usia SD kebanyakan memiliki berbagai kecenderungan. Kecenderungan tersebut diantaranya:

    1. Beranjak dari hal-hal yang nyata, rill serta konkret

    2. Memandang yang dipelajari adalah suatu keutuhan

    3. Serta terpadu melalui proses manipulatif

Di teori piaget ini, ahli psikologi koognitif beranggapan bahwa pengetahuan dibangun dalam pikiran pesrta itu sendiri. Piaget juga mempergunakan istilah skemata untuk mengacu struktur koognitif yang merupakan suatu dasar dari tingkah laku, yang berkaitan dengan kegiatan mental serta cara-cara untuk merespon terhadap pengalaman yang berbeda secara kualitatif terhadap anak yang berbeda tahap perkembangannya.

  1. Proses Koognitif

Yang dimaksud dengan proses koognitif yaitu terjadinya modifikasi atau perubahan struktur koognitif secara terus menerus pada anak-anak sebagai proses dan respons terhadap pengalaman yang ada di sekitarnya.

  1. Tahap-tahap Perkembangan Menurut Jean Piaget

Pada tahap ini, piaget mengidentifikasikan empat tahap perkembangan koognitif anak-anak, sebagai berikut:

  1. Tahap sensorimotor (0 bulan-2 tahun)

  2. Tahap praoprasional (2-7 tahun)

  3. Tahap oprasional konkret (7-11 tahun)

  4. Tahap oprasional formal (11-15 tahun)





  1. Penerapan Teori Piaget Dalam Pengajara Ipa Di Sd

  1. Belajar Melalui Perbuatan

menurut piaget, tidak ada belajar tanpa perbuatan, ini disebabkan perkembangan intelektual anak dan emosinya anak dipengaruhi secara langsung keterlibatannya secara fisik dan mental dengan lingkungan yang ada di sekitarnya.

  1. Perlu Berbagai Variasi Kegiatan Dalam Proses Belajar Mengajar

sebagaimana tentunya dengan memperhatikan teori piaget tentang empat tahap perkembangan intelektual anak yang sudah dibahas sebelumnya. Oleh karena itu diberitahukan kepada guru agar dapat menyajikan berbagai variasi kegiatan dengan maksud agar dapat diikuti oleh anak-anak dari tahap perkembangannya masih sangat rendah.

  1. Guru Perlu Mengenalkan Tingakat Perkembangan Siswanya

pada tahap ini seorang guru harus benar-benar menguasai anak muridnya dari perbedaan-perbedaan pada setiap individual dalam perkembangan intelektualnya. Dengan demikian juga guru dapat memberikan kegiatan belajar yang tepat bagi setiap anak sehingga sangat diharapkan pelajaran dapat lebih efektif dalam suatu tujuan yang ingi dicapai.

  1. perlu latihan yang berulang untuk mengembangkan berpikir oprasional

yang dimaksud berpikir oprasional menurut teori piaget adalah mencakup menambah, mengurangi, menggolongkan, da n sebagainya.


PEMBELAJARAN TERPADU DALAM IP SD



Pembelajaran terpadu yaitu pembelajaran yang mengacu pada hal-hal yang konkret yang berkaitan dengan pembelajaran lain dalam proses pembelajaran IPA. Yang dimaksud dengan keterkaitan pembelajaran IPA dengan pembelajaran lain yaitu saling terpadu. Pembelajaran IPA merupakan praktik pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan koognitif anak.

  1. Tujuan Pembelajaran Terpadu

  1. Meningkatkan efisien dan efektivitas dalam pembelajaran

  2. Meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran ipa khususnya

  3. Beberapa kompetensi dapat dicapai sekaligus, serta dapat menghemat waktu, tenaga, sarana, serta biaya

  1. Kekuatan dan Manfaat Melalui Pelaksanaan Pembeklajaran Terpadu

    1. Dengan menggunakan berbagai bidang studi akan terjadi penghematan waktu dan tumpang tindih materi juga dapat dikurangi bahkan dihilangkan

    2. Peserta didik dapat melihat hubungan yang bermakna antara konsep

    3. Meningkatkan taraf kecakapan berpikir peserta didik yang dihadapi dengan berbagai gagasan atau pemikiran yang lebih luas

    4. Motivasi belajar peserta didik dapat diperbaiki dan ditingkatkan

    5. Pembelajaran terpadu membantu menciptakan struktur koognitif yang dapat menghubungkan antara pengetahuan peserta didik dengan pengalaman belajar yang terkait sehingga pemahaman menjadi terorganisasi dan memudahkan pemahaman tentang hubungan materi suatu konteks ke konteks yang lain

    6. Meningkatkan motivasi dan kerja sama antara guru dan peserta didik, pesrta didik dengan peserta didik, peserta didik dengan narasumber sehingga belajar lebih menyenangkan, serta belajar yang berdasarkan nyata dalam konteks yang lebih bermakna

  2. Kelemahan Dari Pembelajaran Terpadu

  1. Aspek Guru

Aspek ini sangat tergantung pada guru yaitu berwawasan luas, memiliki kretifitas tinggi, keterampilan, dan lain-lain.

  1. Aspek Siswa

Pembelajaran terpadu lebih menekankan pada kemampuan analtik, kemampuan asosiatif , kemampuan ekporatif dan elaboratif pada siswa.


  1. Aspek Sarana dan Sumber Pembelajaran

pada aspek ini sangat membutuhkan sarana dan sumber pembelajaran yang memadai. Jika sarana dan sumber pembelajaran tidak memadai, maka dalam proses pembelajaran tidak berjalan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

  1. Aspek Kurikulum

aspek ini harus memiliki kurukulum yang luwes dalam pembelajaran terpadu dalam pembelajaran terpadu demi mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Jika dalam proses pembelajaran terpadu kurikulumnya tidak sesuai yang diinginkan, maka proses penbelajaran akan terjadi tumpah tindih dan tidak ketuntasan dalam pencapaian pemahaman siswa.

  1. Aspek Penilaian

aspek ini sangat diperlukan, dimana dalam pembelajaran terpadu sangat membutuhkan penilaian yang komprehensif dalam menetapkan keberhasilan peserta didik.










Kamis, 27 November 2008

INSTRUMEN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MODEL DISCOVERY

Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajara (RPP) Model Discovery (Penemuan)

A. Pengertian

Teknik penemuan adalah terjemahan dari discovery. Discovery adalah penemuan unsur kebudayan baru baik berupa alat ataupun gagasan yang diciptakan oleh seorang individu atau serangkaian ciptaan para individu. Menurut Sund discovery adalah proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip. Yang dimaksud dengan proses mental tersebut antara lain: mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya.dalam teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan instruksi. Siswa harus dapat menghubungkan apa yang telah dimiliki dalam struktur berpikirnya yang ia hadapi. Teori Bruner disebut pembelajaran penemuan adalah suatu model pengajaran yang menekankan pentingnya pemahaman tentang struktur materi dari suatu ilmu yang dipelajari, perlunya belajar aktif sebagai dasar dari pemahaman sebenarnya, dan nilai dari berpikir secara induktif dalam belajar (pembelajaran yang sebenarnya terjadi melalui penemuan pribadi).

Dr. J. Richard mencoba self-learning siswa (belajar sendiri) itu, sehingga situasi belajar mengajar berpindah dari situasi teacher dominated learning menjadi situasi student dominated learning. Dengan menggunakan discovery learning, ialah suatui cara mengajar yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan diskusi, seminar, membaca sendiri dan mencoba sendiri, agar anak dapat belajar sendiri.

B. Karakteristik model discovery

1. Siswa membaca dan mencoba sendiri tentang mengenal pecahan sederhana, membaca dan menulis lambang bilangan pecahan, menyajikan bilangan pecahan, membandingkan dua pecahan, dan pemecahan masalah yang melibatkan nilai pecahan.

2. Memberikan siswa lebih banyak waktu untuk berpikir untuk merespon dan saling membantu.

3. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.

4. Guru hanya sebagai melengkapi penyajian singkat.

5. Guru hanya sebagai teman belajar saja, membantu bila diperlukan.

C. Tujuan

1. Meningkatkan prestasi siswa

2. Untuk memperoleh pengetahuan dengan suatu cara yang dapat melatih berbagai kemampuan intelektual siswa

3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dan belajar untuk menemukan sendiri.

4. Merangsang keingintahuan dan memotivasi kemampuan siswa melalui belajar menemukan sendiri


Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Model Discovery

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Sekolah : Sekolah Dasar

Mata pelajaran : Matematika

Alokasi waktu : 2 x 35 menit

Standar kompetensi : Memahami pecahan sederhana dan penggunaanya dalam pemecahan masalah

Kompetensi dasar : Mengenal pecahan sederhana

Indikator :

1. Memberikan penjelasan tentang pengenalan pecahan sederhana

2. Membaca dan menulis lambang bilangan pecahan sederhana

3. Menyajikan bilangan pecahan sederhana

I. Tujuan pembelajaran

1. Siswa dapat mengenal tentang pecahan sederhana

2. Siswa dapat mengetahui tentang cara membaca dan menulis lambang bilangan sederhana

3. Siswa dapat mengetahui tentang penyajian bilangan pecahan sederhana

II. Materi pokok: Pecahan

III. Metode dan model pembelajaran

1. Metode pembelajaran

a. Tanya jawab

b. Diskusi

c. Demonstrasi

d. Penugasan

2. Model pembelajaran: Discovery (penemuan)

IV. Langkah-langkah pembelajaran

A. Kegiatan awal (± 10 menit)

1. Salam pembukaan

2. Presensi

3. Apersepi

· Guru menyuruh salah satu siswa maju ke depan kelas, dan menanyakan apakah kamu pernah mendapat kue dari temanmu dan bagaimana cara temanmu membagikan kue kepada kamu?

B. Kegiatan inti (± 45 menit)

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Guru menjelaskan materi pelajaran

3. Guru menjelaskan cara melakukan kegiatan belajar yang akan ditempuh siswa

4. Siswa disuruh untuk mengenal pecahan sederhana, membaca dan menulis lambang bilangan pecahan sederhana serta menyajikan bilangan sederhana.

5. Guru membagikan siswa ke dalam beberapa kelompok kecil secara heterogen

6. Guru memberikan tugas yaitu dengan menyuruh siswa melakukan percobaan atau demonstrasi tentang pecahan sederhana

7. Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan atau demonstrasi tentang pecahan sederhana

8. Siswa disuruh mengamati dan menulis lambang bilangan pada pecahan sederhana berdasarkan hasil percobaan atau demonstrasi yang mereka lakukan.

9. Guru menyuruh salah satu siswa maju ke depan kelas dan menulis lambang bilangan pecahan sederhana berdasarkan hasil percobaan melalui penemuannya sendiri

10. Hasil kerja siswa dikumpulkan untuk dinilai dan dijadikan portofolio.


C. Kegiatan akhir (± 15 menit)

1. Guru dan siswa membuat rangkuman materi tentang pecahan sederhana

2. Guru memberikan tugas rumah (PR) (terlampir)

3. Salam penutup

V. Alat atau bahan dan sumber

1. Alat dan bahan

a. Kue tar

b. Buah apel

c. Pita

2. Sumber:

Buku mata pelajaran matematika kelas III SD.Indriyastuti. (2008). Dunia Matematika Untuk Kelas III SD. Solo. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.


VI. Penilaian

1. Penilaian koognitf (terlampir)

2. Penilaian proses (format penilaian terlampir)

3. Penilaian psikomotorik (terlampir)

Mengetahui Surabaya, november 2008

Kepala sekolah Guru bidang studi

Robius Edelson Rikardus Paire Bani

Nip:-------- Nim: 061 644 021


Blogspot Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger